TEHNIK-TEHNIK DALAM BERDEBAT BAHASA ARAB.
Sebagaimana yang kita ketahui, Debat dibagi menjadi dua macam :
- British Debate : Debat model ini, biasanya hanya memiliki dua orang di setiap timnya. dan Dalam pelaksanaannya, akan ada 4 tim dalam satu pertandingan, dua tim di kelompok Kontra, dan dua tim lainnya di kelompok Pro.
- American Debate : Debat model ini banyak di pakai di beberapa lomba debat bahasa arab yang ada di beberapa acara kampus. dalam pelaksanaannya, akan ada tiga orang di setiap tim. dan dalam satu pertandingan, hanya diikuti oleh dua tim, yaotu tm Pro dan tim Kontra.
Ajang perlombaan debat, khususnya debat bahasa arab, menjadi ajang yang paling bergengsi di kalangan mahasiswa pembelajar bahasa arab di seluruh instansi bahasa arab di indonesia. Setiap tahun, banyak ajang perlombaan yang diadakan di beberapa instansi tersebut. Seperti ajang perlombaan debat di FJA (Festival Jazirah Arab) di UIN Maliki Malang, FBA (Festival Bahasa Arab) di UIN Suka Jogja, FKA (Festival Kebudayaan Arab) di UGM, FTT (Festival Timur Tengah) di UI dan masih banyak yang lainnya. Tak heran jika ajang lomba debat bahasa arab ini menjadi ajang terfavorit bagi mahasiswa bahasa arab. Bahkan, di tingkat internasional pun juga ada ajang perlombaan bahasa arab, seperti yang diadakan di Qatar.
Untuk itu,, kali ini kami akan mencoba memberi tips dan tehnik dalam debat bahasa arab ini. Debat bahasa arab akan terlihat menarik jika sudah memenuhi standar beserta tips berikut ini.
- Bahwa apa yang paling penting dipahami dan disadari oleh setiap tim adalah kedudukan mereka sebagai tim pro ataupun tim kontra. Berdasarkan pengalaman penulis, tidak sedikit yang menyampaikan hujjah yang secara tidak sadar justru menguatkan hujjah dari tim lawan. Dengan kata lain, cermat dalam memilih hujjah menjadi hal yang penting dalam debat bahasa arab.
- Sampaikan hujjah secaa sistematis. Tentunya hal ini membutuhkan koordinasi yang tepat antar anggota. Misalnya, pembicara pertama menyampaikan hujjah secara umum terlebih dahulu, kemudian dikuatkan oleh pembicara kedua, dan seterusnya. Ini akan memberikan nilai positif bagi tim.
- Jangan mengulangi hujjah yang telah disampaikan sebelumnya. Berdasarkan pengalaman penulis, tidak sedikit dari para peserta yang mengulangi hujjah yang telah disampaian sebelumnya. Secara tidak langsung ini akan menimbulkan pemikiran pada juri bahwa tim belum siap dalam berdebat. Otomatis pula akan memberikan nilai negatif bagi tim.
- Tetap menjaga sopan santun dalam menyampaikan hujjah. Semangat memang diperlukan dalam berdebat, namun apabila terlalu semangat, seringkali akan menjadi sesuatu yang negatif. Seperti secara tidak sengaja menunjuk-nunjuk tim lawan dan berbicara dengan terlihat sombong. Ini akan mempengaruhi juri dalam memberikan nilai.
- Perbanyak uslub-uslub mujamalah. Uslub mujamalah ini biasanya akan memberi sedikit hiburan bagi para juri, karna di beberapa kasus, kebanyakan dari juri akan senang mendengar uslub-uslub yang indah dari segi kebahasaan.
- Teliti dan cermat dalam menganalisa hujjah tim lawan untuk mencari celahnya. Kemudian lemparkan pertanyaan untuk menjatuhkan. Sering-sering bertanya akan memberi nilai yang positif bagi tim.
- Apabila kehabisan kata-kata sedangkan waktu masih panjang, sampaikan kembali penegasan tentang posisi tim di pro ataupun di kontra. Penegasan ini akan semakin memperkuat posisi kita di hadapan juri.
- Dan yang terakhir, usahakan untuk menyampaikan roja’ kepada juri. Roja’ disini maksudnya adalah harapan agar hujjah yang kita sampaikan bisa diterima oleh para juri. Walaupun mungkin ini dinilai kurang begitu penting, namun ini akan memberi nilai positif bagi tim.
Begitulah mungkin sedikit tips dalam perdebatan bahasa arab. Walaupun dari setiap tim mempunyai style tersendiri dalam berdebat, namun hal-hal diatas adalah yang perlu diperhatikan oleh para peserta. Apa yang disampaikan diatas adalah berdasarkan pengalaman penulis dalam debat bahasa arab. Semoga bermanfaat. Salam ITHLA.. HAA ANA DZA!!
0 komentar: